Thailand telah mencapai tonggak sejarah dalam menyambut 33 juta wisatawan internasional pada tahun 2024. Pencapaian ini menyoroti sektor pariwisata yang berkembang pesat di negara ini dan peran sentralnya dalam perekonomiannya. Pengunjung Thailand menyumbangkan sekitar 1,5 triliun baht (USD 43,9 miliar), yang secara signifikan membantu pemulihan ekonomi negara ini.
Pengunjung terbanyak di Thailand
Yang memimpin adalah Tiongkok, dengan 6,3 juta pengunjung, diikuti oleh Malaysia dengan 4,6 juta pengunjung, dan India dengan 2 juta pengunjung. Korea Selatan dan Rusia juga memberikan kontribusi yang signifikan, masing-masing dengan 1,7 juta dan 1,5 juta pengunjung. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Thailand memiliki daya tarik yang menarik wisatawan dari berbagai wilayah. Pada tanggal 16 Desember, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memberikan penghargaan kepada wisatawan India ke-2 juta. Chetan Gupta menerima paket hadiah khusus, bersama dengan tiket pulang pergi kelas bisnis, layanan limusin, dan menginap di sebuah hotel bintang lima di Thailand. India merupakan pasar yang penting dan cukup besar bagi pariwisata Thailand. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, Thailand menyambut lebih dari 1,9 juta wisatawan India.
Kontributor terhadap pertumbuhan
Beberapa inisiatif pemerintah dapat dikaitkan dengan pertumbuhan pariwisata ini. Misalnya, Thailand telah mengeluarkan pembebasan visa bagi wisatawan Tiongkok dan India, sehingga memudahkan perjalanan sekaligus mendorong masa tinggal yang lebih lama. Sejak Maret, wisatawan Tiongkok telah mendapatkan keuntungan dari bebas visa permanen, yang mendorong peningkatan kedatangan yang stabil. Demikian pula, sejak Juli, pengunjung India telah menikmati bebas visa dengan masa tinggal yang diperpanjang hingga 60 hari. Konektivitas penerbangan juga memainkan peran penting dalam keberhasilan ini. Secara khusus, kolaborasi dengan maskapai penerbangan internasional telah meningkatkan kapasitas penerbangan, meningkatkan aksesibilitas ke tujuan utama. Sebagai contoh, maskapai penerbangan Neos baru-baru ini meluncurkan penerbangan langsung dari Ostrava, Republik Ceko, ke Phuket, dengan target 60.000 wisatawan Ceko setiap tahunnya. Selain itu, kapasitas kursi inbound juga meningkat sebesar 10 persen pada paruh kedua tahun 2024. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh sistem “Kemudahan Bepergian” dari pemerintah Thailand, yang membantu memfasilitasi perjalanan bagi wisatawan asing. Sejauh ini, pariwisata telah menghasilkan 1,5 triliun baht. Meskipun tahun 2019 masih menjadi tolok ukur dengan 39,9 juta pengunjung dan 1,91 triliun baht pendapatan, tahun 2024 menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Pertumbuhan ini memposisikan Thailand untuk melampaui tingkat sebelum pandemi dalam waktu dekat.
Area fokus utama di Thailand
Ke depannya, Thailand memiliki tujuan yang ambisius untuk minggu-minggu yang tersisa di tahun ini. Pemerintah menargetkan untuk menarik 36 juta wisatawan internasional pada akhir tahun 2024. Untuk mencapai hal ini, Thailand berfokus pada pasar jarak jauh, terutama wisatawan Eropa, selama liburan. Keberlanjutan juga tetap menjadi prioritas. Pihak berwenang Thailand berupaya menyeimbangkan peningkatan jumlah pengunjung dengan pelestarian lingkungan dan budaya. Dengan mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab, negara ini berusaha untuk memastikan manfaat jangka panjang sambil mempertahankan warisan alam dan budayanya.
Gambaran yang lebih besar
Pencapaian Thailand pada tahun 2024 mencerminkan keberhasilan kebijakan pariwisata strategisnya. Dengan menarik jutaan pengunjung, negara ini telah memperkuat statusnya sebagai tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara. Dengan inisiatif yang sedang berlangsung dan minat global yang baru, Thailand siap untuk mencetak rekor baru dalam pariwisata. Pertumbuhan industri yang berkelanjutan tidak diragukan lagi akan memainkan peran penting dalam memperkuat ekonomi negara.
Foto oleh Syed Ahmad di Unsplash