Visa telah merilis studi terbarunya yang mengungkapkan tren pengeluaran wisatawan di Thailand pada tahun 2024. Thailand, yang merupakan pusat pariwisata global, merupakan pasar utama. Seiring dengan meningkatnya kembali perjalanan internasional, memahami pola-pola ini menjadi sangat penting bagi bisnis dan pemerintah yang ingin melayani wisatawan modern.
Tren pengeluaran utama Visa
Menurut Visa, wisatawan dari negara-negara berikut ini yang paling banyak menghabiskan uangnya: Amerika Serikat, Singapura, Tiongkok, Inggris, dan Jepang.
Laporan ini menyoroti beberapa tren menarik tentang bagaimana wisatawan menghabiskan waktu selama perjalanan mereka. Secara khusus, akomodasi, belanja, makan, dan perawatan kesehatan menduduki peringkat teratas dalam daftar prioritas. Tidak mengherankan jika pembayaran digital terus meningkat popularitasnya, dengan banyak wisatawan yang lebih memilih kenyamanan daripada uang tunai.
Wisatawan dari Tiongkok dan Singapura mengalokasikan 25 dan 18 persen dari uang mereka untuk berbelanja. Sementara itu, wisatawan Jepang menghabiskan 22 persen uang mereka untuk makanan.
Di sisi lain, pengunjung dari Inggris Raya menghabiskan 37 persen dana mereka untuk akomodasi utama.
“Analisis pengeluaran ini menawarkan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang perilaku pengeluaran wisatawan internasional, yang memungkinkan kami untuk memperdalam keterlibatan, meningkatkan pengeluaran, dan meningkatkan industri pariwisata Thailand ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Punnamas Vichitkulwongsa, Country Manager Visa Thailand.
Destinasi paling populer
Di antara tujuan wisata utama Thailand, Bangkok, Phuket, Samutprakarn, Chonburi, dan Surat Thani adalah yang paling populer. Menariknya, pengeluaran tumbuh paling tinggi di Surat Thani, meningkat 30 persen.
“Sebagai contoh, wisatawan dari Amerika Serikat mengalokasikan lebih dari seperempat pengeluaran mereka untuk akomodasi, dengan pengeluaran terkait perawatan kesehatan mencapai lebih dari 10 persen. Wawasan seperti ini dapat memberdayakan mitra kami dan bisnis lokal untuk mengidentifikasi peluang baru dan berkembang.”
Khususnya, transaksi kartu Visa oleh wisatawan di Thailand melonjak sebesar 90% tahun ini dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan yang luar biasa ini mencerminkan meningkatnya permintaan perjalanan dan kemudahan transaksi non-tunai.
Peran Thailand dalam perjalanan global
Thailand tetap menjadi tujuan favorit bagi wisatawan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tren pengeluaran global. Dikenal dengan pantainya yang menakjubkan, budaya yang kaya, dan kota-kota yang semarak, Thailand menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Pada tahun 2024, wisatawan menghabiskan lebih banyak uang untuk pengalaman premium, seperti santapan mewah dan akomodasi mewah. Wisata petualangan dan retret kesehatan juga mengalami peningkatan minat.
Untuk mendukung perubahan ini, pemerintah Thailand dan sektor swasta berinvestasi dalam peningkatan infrastruktur. Upaya tersebut termasuk memperluas jaringan pembayaran digital, merampingkan layanan wisata, dan menawarkan insentif untuk perjalanan yang berkelanjutan. Studi Visa menekankan bahwa inisiatif-inisiatif ini selaras dengan preferensi wisatawan yang terus berkembang.
Apa yang ada di depan untuk Visa
Kebijakan perjalanan bebas visa juga telah meningkatkan pengeluaran di pasar-pasar utama. Wisatawan mengambil keuntungan dari proses masuk yang disederhanakan, menghasilkan masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi. Selain itu, wisatawan yang melek teknologi mendorong adopsi pembayaran nirsentuh dan nontunai, sehingga membuat perjalanan mereka lebih nyaman.
160 negara menggunakan lebih dari 1,4 miliar kartu kredit Visa, termasuk 10 juta kartu dari Thailand. Wisatawan dapat menikmati penggunaan kartu Visa mereka di 400.000 toko di negara ini.
Dengan komitmennya untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, Visa baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman dengan Otoritas Pariwisata Thailand. Melalui kemitraan ini, Visa berharap dapat memanfaatkan wawasan data yang canggih dan memperluas penerimaan pembayaran digital.