Kekhawatiran Teknis Membayangi Kartu Kedatangan Digital Baru Thailand (TDAC)

Menjelang peluncurannya pada tanggal 1 Mei, para pengguna telah menyatakan kebingungan dan frustrasi saat mengisi formulir TDAC.

Kekhawatiran Teknis Membayangi Kartu Kedatangan Digital Baru Thailand (TDAC) featured image

Menjelang peluncurannya pada tanggal 1 Mei, Kartu Kedatangan Digital Thailand (TDAC) yang baru telah menimbulkan kekhawatiran di antara para pelancong dan ekspatriat. Meskipun bertujuan untuk meningkatkan keamanan nasional dan memodernisasi imigrasi, banyak pengguna telah melaporkan beberapa masalah teknis dan komunikasi yang buruk. Akibatnya, sentimen keseluruhannya adalah ketidakpastian.

Masalah Tumbuh Gigi TDAC

Pihak berwenang Thailand sedang menguji coba TDAC di titik-titik masuk utama, termasuk di Bandara Suvarnabhumi. Secara keseluruhan, sistem ini bertujuan untuk menggantikan formulir imigrasi kertas dengan proses digital. Pemerintah Thailand mempromosikannya sebagai alat untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan merampingkan kedatangan.

Namun, transisi ini tidak berjalan mulus. Untuk saat ini, sistem ini masih dalam tahap uji coba. Namun, masalah sudah muncul di berbagai forum perjalanan dan media sosial.

Gangguan dan Kebingungan Pengguna

Pertama, banyak wisatawan yang menghadapi masalah teknis dengan TDAC. Beberapa penduduk Thailand melaporkan bahwa mereka tidak dapat menunjukkan Thailand sebagai negara asal atau negara tempat tinggal mereka.

“Saya sudah tinggal di Thailand selama bertahun-tahun dan salah satu pertanyaannya adalah negara tempat tinggal,” tulis salah satu pengguna di ASEAN Now. “Jadi saya harus mengisi Thailand, tetapi itu TIDAK mungkin… dan itu adalah kolom yang wajib diisi. Jadi bagaimana saya bisa mengisi kartu saya? Dan ketika saya tidak bisa melakukannya, apakah saya akan mendapat masalah di imigrasi atau saya harus berbohong dan mengisi negara asal saya?”

Sementara itu, pengguna TDAC lainnya bertanya di Reddit, “Video tersebut mengatakan bahwa penduduk non-Thailand harus mengisi formulir. Itu termasuk saya karena saya memiliki visa 20 tahun. Saya tidak bisa mencantumkan Inggris karena saya tidak lagi tinggal atau memiliki alamat di sana dan Anda tidak bisa mencantumkan Thailand sebagai tempat tinggal Anda. Sepertinya formulir tersebut perlu direvisi untuk mengakomodasi hal ini.”

Akibatnya, pengguna mengalami frustrasi sebelum melakukan perjalanan.

Selain itu, ada kebingungan tentang apakah TDAC bersifat opsional atau wajib. Sementara beberapa pejabat mengatakan bahwa hal ini masih dalam tahap uji coba, yang lain mengatakan bahwa kepatuhan terhadap peraturan ini sudah menjadi wajib. Karena itu, para pelancong tidak yakin bagaimana cara mempersiapkannya.

Komunikasi yang Buruk di TDAC

Yang lebih meresahkan lagi, komunikasi tidak konsisten. Banyak pelancong mengatakan bahwa mereka tidak menerima pemberitahuan dari maskapai penerbangan atau kedutaan besar Thailand tentang TDAC. Selain itu, petugas bandara dilaporkan memberikan pesan yang beragam, yang menambah kebingungan.
Beberapa pengguna baru mengetahui tentang formulir tersebut saat melakukan check-in di bandara.

Sayangnya, hanya ada sedikit waktu untuk menyelesaikannya. Akibatnya, para pelancong berebut untuk memenuhinya.

Masalah Privasi Data

Kekhawatiran utama lainnya adalah mengenai privasi. Para wisatawan tidak yakin bagaimana pemerintah Thailand menyimpan, memproses, atau melindungi data pribadi mereka. Meskipun pihak berwenang bersikeras bahwa TDAC aman, mereka belum merilis rincian tentang kebijakan privasinya. Oleh karena itu, kurangnya transparansi dapat menyebabkan kecemasan.

Sebelumnya, pada bulan April 2024, ditemukan bahwa formulir kedatangan TM6 sebelumnya disimpan di gudang, yang memicu kekhawatiran privasi. Oleh karena itu, para skeptis mempertanyakan apakah sistem ini akan berbeda.

Saat ini, pihak berwenang Thailand mengatakan bahwa sistem TDAC masih dalam tahap uji coba. Sementara itu, para pejabat meminta kesabaran dan umpan balik dari masyarakat. Lebih lanjut, mereka mengklaim bahwa peluncurannya akan disesuaikan berdasarkan kinerja dan kekhawatiran pengguna.

Foto oleh Chad Madden di Unsplash

Artikel Terkait